Ketua Yayasan Madani, Dedi Mahardi, disambut hangat oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A. yang didampingi oleh Wakil Rektor I (Prof. Dr. Hendra Suherman, M.T.) Wakil Rektor II (Dr. Antoni, S.E., M.E.) dan Wakil Rektor III (Dr. Hidayat, S.T., M.T.) dalam kegiatan penandatanganan MoU antara Universitas Bung Hatta dengan Yayasan Madani. Kegiatan itu diselenggarakan di Ruang Sidang Rektor, Kampus Proklamator I, Kamis (17/12/20).
"Atas nama pimpinan, kami sangat senang dan berterima kasih atas terlaksananya MoU antara Yayasan Madani dengan Universitas Bung Hatta. Salah satu program yang akan dilaksanakan, yakni surau digital,"kata Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A.
"Selain surau digital yang bergerak dalam hal peningkatan mutu baca Al Quran berbasis teknologi, program yang dapat dilakukan antara lain peningkatan kualitas SDM, penelitian bersama, serta pengabdian kepada masyarakat tentang budaya alam Minangkabau,"timpal Dedi Mahardi.
MoU ini terpusat pada Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan, FTI Universitas Bung Hatta. Dari segi akademis, Universitas Bung Hatta yang juga berbasis kearifan lokal dengan muatan matakuliah Kebunghataan dan Budaya Alam Minangkabau.
Baru-baru ini, Ketua Yayasan Madani meluncurkan buku Filosofi Air dan Kembalikan Marwah Minangkabau yang sangat didaktis dan menginspirasi bagi kaum muda dalam menjalani tatanan kehidupan, terutama bagi mahasiswa Universitas Bung Hatta.
"Mudah-mudahan, hal ini juga memotivasi para dosen dan mahasiswa Universitas Bung Hatta agar terus berkarya; menghasilkan publikasi yang banyak dan bernilai tinggi,"sebut Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A.
Diam-diam, secara pribadi, Dedi Mahardi juga sangat mengagumi sosok Bung Hatta yang dikenalnya sebagai pribadi yang jujur, berintegritas tinggi, religius, dan sebagainya. Oleh sebab itu, katanya, dengan menyandang predikat Proklamator, mahasiswa Universitas Bung Hatta tentu mesti merefleksikan sikap-sikap baik Bung Hatta, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari lainnya. (*rr)
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta semakin siap berperan dalam pengembangan bidang pendidikan kelautan dan pesisir, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan bidang sumber daya dan kerentanan pesisir.
Hal tersebut terwujud dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman antara Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta di Ruang Rapat LRSDKP Bungus, Senin (16/11). Naskah kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala LRSDKP, Nia Naelul Hasanah R.S.S.Msoc.SC, dan Dekan FPIK-Universitas Bung Hatta, Arlius, Ph.D.
Penandatanganan naskah kerja sama itu disaksikan langsung secara online oleh Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E, M.B.A. dan Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Riset Kelautan Theresia Lolita, M. Si, yang mewakili Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.
Kepala LRSDKP Bungus, Nia, menyampaikan bahwa sebelum ditandatangani naskah kerja sama, secara informal kerja sama antara LRSDKP Bungus dengan FPIK Universitas Bung Hatta telah lama berlangsung dan saling dukung, baik dalam bentuk riset, survei, seminar, publikasi, pengembangan SDM maupun berbagai kegiatan pengabdian pada masyarakat.
"Memperkuat kerja sama dengan FPIK Universitas Bung Hatta penting dilakukan. Sebab, Universitas Bung Hatta, dalam hal ini Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, adalah salah satu lembaga yang menghasilkan sumberdaya manusia serta tempat yang tepat untuk pengembangan riset yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan masyarakat"ulas Nia.
Bentuk kerja sama itu meliputi riset dan pengembangan ilmu pengetahuan bidang sumber daya dan kerentanan pesisir, Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang bagi mahasiswa, kemudian pemanfaatan sumber daya bersama berupa tenaga ahli, data, informasi ilmiah, sarana & prasarana, pemanfaatan dan pengembangan hasil riset, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan SDM maupun peneliti, dosen, mahasiswa, serta publikasi dan diseminasi bersama.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Riset Kelautan, Theresia Lolita M. Si. via daring dalam sambutannya menyampaikan harapannya bahwa dengan telah ditandatanganinya kerja sama antara kedua lembaga diharapkan ke depan kedua belah pihak lebih banyak melakukan riset bersama yang saling menguntungkan dengan implementasi serta kegiatan-kegiatan yang terkait maupun kegiatan ilmiah yang terus berkembang.
Menanggapi hal itu, Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, M.B.A. yang menghadiri kegiatan via online menyambut baik kerja sama tersebut.
"Melalui kerja sama itu, diharapkan pengembangan riset inovatif lebih berkolaboratif dengan bidang ilmu lain sehingga dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan masyarakat. Apalagi, FPIK Universitas Bung Hatta adalah salah satu fakultas yang unggul di lingkungan Universitas Bung Hatta dengan SDM dosen bergelar profesor, doktor dan master,"sebutnya.
Usai acara penandatanganan MoU tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi ringan untuk membahas lebih lanjut strategi yang akan dilakukan guna merealisasikan kerja sama antara LRSDKP dengan FPIK Universitas Bung Hatta.
"Mudah-mudahan, dalam waktu dekat, kami akan menggelar seminar tentang hasil-hasil riset kedua belah pihak, topik maupun temanya akan didiskusikan lebih lanjut,"demikian dikatakan Arlius, Ph.D., Dekan FPIK Universitas Bung Hatta. (rr)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Bung Hatta semakin gencar menyiapkan para lulusannya agar mampu memenangkan persaingan di dunia kerja maupun berwirausaha secara mandiri di era revolusi industri 4.0. Di tahun 2019, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta membekali mahasiswa baru dengan program "Personality Training" dan akan dilaksanakan kembali untuk mahasiswa baru angkatan 2020.
Training ini diberikan pada mahasiswa di awal mereka memasuki kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta agar mereka memahami kebutuhan softskill yang harus dimiliki, untuk menjadi bagian dari generasi millenial atau Gen-Z di era 4.0 ini. Tuntutan softskill hanya ada di diri manusia dan tidak akan tergantikan oleh robot. Jika dikenalkan hal itu sejak awal, diharapkan mahasiswa baru memiliki bekal ilmu dan strategi untuk memilih peminatan, memilih organisasi kemahasiswaan, menemukenali potensi diri sejak dini, dan menentukan wirausaha yang akan digeluti. Hal ini tentu akan sejalan dengan visi dan misi fakultas dan prodi dalam menjawab tantangan saat ini.
Pembekalan kedua adalah saat mahasiswa memasuki masa purna studi. Mereka diberikan pembekalan tentang career workshop. Tujuan diselenggarakannya workshop ini adalah adanya kesadaran yang tinggi bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis akan pentingnya menyikapi perubahan lingkungan yang sangat cepat. Perubahan lingkungan yang menuntut kemampuan calon wisudawan untuk beradaptasi sesuai kebutuhan pasar kerja. Dengan membekali calon wisudawan terhadap hal itu, diharapkan para alumni mampu memenangkan persaingan di pasar kerja sehingga tercapainya indikator lulusan dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus serta tercapai juga indikator alumni yang mampu menjadi wirausaha muda mandiri setelah menamatkan pendidikan.
"Kami dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis berharap tidak hanya mempertimbangkan jangka pendek, tetapi lebih dari itu; sebelum mereka lulus dan diwisuda, para mahasiswa FEB sudah "dipesan" oleh stakeholder karena telah mengenal profil mahasiswanya,"demikian dikatakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta, Dr. Hj. Listiana Sri Mulatsih, S.E., M.M. saat membuka acara workshop tersebut.
Lebih lanjut ditambahkan oleh Dekan FEB bahwa di Era 4.0 dibutuhkan softskill yang wajib yang dimiliki oleh mahasiswa di zaman 4.0 ini. Softskill wajib tersebut antara lain (1) good attitude, (2) personality plus, (3) public speaking and negotiation, (4) design grafis, (5)editing and videography, (6) microsoft office.
Tidak hanya bagi mahasiswa baru, dengan dipandu oleh pelatih profesional dari PT Media Indotama yang telah bersertifikat BNSP RI, workshop ini juga wajib bagi calon wisudawan ke-74 yang berjumlah 243 orang, baik wisudawan jenjang S-1 (Prodi Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi) maupun jenjang S-2 (Prodi Magister Sains Manajemen). Sertifikat yang diperoleh dari workshop ini dapat digunakan sebagai SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah).
Workshop ini diselenggaran pada hari Jumat, 13 November 2020 melalui Zoom Meeting. "Kegiatan ini berkat kerja sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta dengan PT Media Indotama. Kegiatan ini dihadiri oleh calon wisudawan FEB-Universitas Bung Hatta, pimpinan fakultas dan prodi, Wakil Rektor III, Dr. Hidayat, S.T., M.T., yang juga sebagai alumni Universitas Bung Hatta serta para wisudawan lintas fakultas di lingkungan Universitas Bung Hatta sebagai undangan.
Baik personality training maupun career workshop, dua kegiatan ini bertujuan untuk memberikan softskill kepada mahasiswa agar memiliki kemampuan yang utuh untuk menjadi bagian dari inteletukal muda yang sukses memenangkan persaingan di Era 4.0.
Kurikulum yang senantiasa direvisi sesuai kebutuhan stakeholder dan mata kuliah pendidikan karakter tercermin dari nama matakuliah dan kegiatan yang dilaksanakan seperti Pendikar (Pendidikan Karakter) bagi mahasiswa baru tingkat Universitas Bung Hatta serta matakuliah Kebunghattaan yang menjadi mata kuliah penciri bagi lulusan Universitas Bung Hatta yang mengedepankan sifat-sifat baik Bung Hatta dan sejalan dengan tuntutan kebutuhan softskill saat ini.
"Dengan demikian, Pendidikan Kewirausahaan bagi mahasiswa menjadi mata kuliah wajib sehingga bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta dalam memenangkan persaingan pasar kerja. Selain itu, softskill mahasiswa didukung dengan penguasaan teknologi dan laboratorium komputasi agar mahasiswa mampu menggunakan literasi data dalam pengambilan keputusan di era 4.0,"tutup Dr. Hj. Listiana Sri Mulatsih, S.E., M.M. (*rr)
Dalam rangka penjajakan kerja sama dan penandatanganan nota kesepahaman, tim Politeknik Caltex Riau kunjungi Universitas Bung Hatta di Kampus Proklamator I, Ulak Karang, Padang (27/8/20).
Kunjungan itu disambut baik oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Hendra Suherman, M.T. dan Wakil Rektor III, Dr. Hidayat, M.T.
Menjelang penandatanganan MoU, tim Politeknik Caltex Riau sempat berdiskusi dan menerima pengalaman dan capaian yang diraih oleh Universitas Bung Hatta hingga saat ini.
"Universitas Bung Hatta pada tahun 2020 ini meraih peringkat pertama untuk Perguruan Tinggi swasta se-Sumatera dan peringkat ke-83 untuk seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia yang berjumlah 2.136. Artinya, Universitas Bung Hatta merupakan bagian dari 100 besar perguruan tinggi terbaik berdasarkan klasterisasi perguruan tinggi oleh Ditjen Dikti,"kata Prof. Hendra Suherman.
"Kerja sama antarperguruan tinggi juga merupakan salah satu faktor penilaian dalam klasterisasi perguruan tinggi,"imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Politeknik Caltex Riau, Dr. Mohammad Yanuar Hariyawan, S.T., M.T. mengatakan bahwa kami sangat tertarik untuk melakukan kerja sama di bidang penelitian, seminar, publikasi, dan lainnya mengingat banyaknya capaian yang diraih oleh Universitas Bung Hatta. Tentunya, sinergitas ini akan sama-sama membawa kebermanfaatan bagi kedua institusi agar saling maju secara bergandengan. (**Rio/Humas)
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memanifestasikan naskah kesepakatan dengan Univesitas Bung Hatta tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Naskah kesepakatan itu ditandatangani dan diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatra Barat, Prof. Dr. Irwan Prayitno, M. Sc., kepada Pjs. Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Hendra Suherman, M.T., di Ruang Biro Kerja Sama Pembangunan dan Rantau, Setda Prov. Sumatra Barat (20/2/20).
Ruang lingkup kesepakatan bersama dalam hal kerja sama ini meliputi pengelolaan, pemanfaatan, dan pengembangan Sumber Daya Perairan; inovasi teknologi industri dan sumber daya alam; mitigasi bencana dan pembangunan; pendidikan dan pembelajaran; perencanaan, penataan infrastruktur, ekonomi, hukum, dan budaya; pemberdayaan kepada masyarakat.
Dalam penandatanganan dan penyerahan naskah MoU ini, Pjs. Rektor Universitas Bung Hatta didampingi oleh Kepala Biro Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, dan Promosi (BPPKP), Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti, M.T., Kabid. Kerja Sama dan Promosi, Temmy Thamrin, Ph.D.
"Melalui kerja sama ini, diharapkan ke depan Universitas Bung Hatta semakin menunjukkan keluasan jaringan tidak hanya kepada swasta, BUMN, tetapi juga pemerintah. Dengan begitu, hal ini semakin memperkuat kualitas pendidikan dan sumber daya, baik mahasiswa maupun dosen,"kata Rektor UBH, Prof. Hendra Suherman. (**Rio/Humas)