Selasa, 21 Mei 2019 Informasi Kampus
Tokopedia menjalin kerja sama dengan Universitas Bung Hatta, terkait program kemitraan jangka panjang Tokopedia dengan universitas (17/5) di Ruang Sidang Rektor Universitas Bung Hatta. Pertemuan itu dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan selingkungan Universitas Bung Hatta dan para dosen pengampu matakuliah Kewirausahaan.
"Kerja sama ini dilanggengkan dengan progam yang dirancang oleh Tokopedia berupa tokopedia corner dan tokopedia scholarship,"ujar Anggun Sasmita.
Program Tokopedia corner ini dimaksudkan pula agar mempermudah mahasiswa dan karyawan untuk mendapatkan produk yang dipesan sampai lebih cepat dengan memanfaatkan teknologi. Di samping itu, program program ini dirancang sebagai pusat edukasi digital
"Tokopedia corner dimaksudkan sebagai tempat pengambilan barang dengan progam gratis ongkos kirim bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan untuk pembelian barang di Tokopedia di samping untuk melatih para mahasiswa dalam berwirausaha di era ekonomi digital,"tambahnya.
"Kami memilih Universitas Bung Hatta sebagai mitra yang tepat, mengingat institusi ini sudah sangat terkenal di masyarakat dan memiliki kualitas terbaik,"katanya.
Selain Universitas Bung Hatta, Tokopedia telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Amikom Yogyakarta, Telkom University, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, dan Universitas Paramadina.
Bagi mahasiswa yang berminat dengan progam Tokopedia Scholarship, kriteria mahasiswa beasiswa Tokopedia 1) Mahasiswa dari jurusan yang terkait dengan data (e.g. Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Matematika, Statistika, Teknik Industri, etc) 2) Memiliki prestasi yang cemerlang di bidang akademik dan non-akademik, 3) IPK minimum 3,50/4,00 (Top 2%) dan memiliki komitmen untuk mempertahankan IPK tersebut, 4) Tertarik dengan perkembangan teknologi di industri internet, 5. Berkeinginan untuk mengikuti rangkaian kegiatan Tokopedia Scholarship, 6. Tidak terikat dengan program beasiswa manapun. Program beasiswa didedikasikan untuk mahasiswa terbaik dari jurusan teknik dan data. Proses seleksi akan dilakukan kepada mahasiswa tahun ketiga dan mahasiswa terpilih akan mendapatkan beasiswa pada tahun keempat. (Rio)
11 Desember 2018
Bunghatta.ac.id. Sinergi antara UBH dengan Industri dan Asosiasi terus ditingkatkan. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan lulusan UBH yang kompeten.
Sabtu (8/12) dilangsungkan penandatanganan MoU antara UBH dengan Presiden Direktur PT Cirebon Power dan Ketua umum PII (Persatuan Insinyur Indonesia), yaitu Dr. Ir. Heru Dewanto M.Eng. IPU yang baru dilantik sehari sebelumnya.
Dekan FTI, Dr. Hidayat, S.T., MT. IPM dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa sinergi antara UBH dengan industri dan asosiasi merupakan suatu kemestian karena UBH sebagai institusi pencetak SDM harus mampu menghasilkan lulusan yg sesuai dengan kebutuhan industri atau stake holder lainnya. Untuk itu, perlu dibangun jejaring dengan siapapun. Hal tsb sudah dilakukan ditingkat fakultas maupun universitas bersama-sama dengan bidang kerja sama dan bisnis YPBH, yaitu Ir. Iman Satria, M.T. IPM yg juga sebagai Sekretaris Umum PII Wilayah Sumbar.
Wakil Rektor I, Dr. Hendra Suherman, S.T., M.T yang hadir mewakili rektor, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Cirebon Power dan PII yg telah bersedia bekerja sama dengan UBH untuk mewujudkan lulusan yang siap kerja. Kerja sama ini akan diisi dengan beberapa kegiatan, antara lain Praktik Kerja Lapangan mahasiswa, magang dosen dan mahasiswa, penelitian, kuliah umum dsb.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Ketua Badan Pengurus YPBH, H. Masri Hasyar S.H. "Melalui kerja sama dengan PT Cirebon Power sebagai Independent Power Producer (IPP) melebihi 1000 MW, FTI diharapkan menjadi garda terdepan menjadi penggerak industri Sumatera Barat dan mencetak insinyur profesional untuk bekerja di industri dan mengembangkan dunia usaha dengan bekerja sama dengan PII,"ujarnya.
Presiden Direktur PT Cirebon Power dan juga Ketum PII menyambut hangat harapan rektor dan ketua badan pengurus karena sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai orang yg dipercaya memimpin, untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi, termasuk di antaranya Universitas Bung Hatta dalam upaya mencetak SDM bangsa Infonesia yang berkualitas.
Universitas Bung Hatta adalah kunjungan kerja perdananya sebagai ketum PII yang baru dilantik sehari sebelumnya, imbuhnya. Ikut serta dalam rombongan tersebut, yaitu Teguh Haryono sebagai Sekjen PII terpilih periode 2018-2021 juga sebagai salah satu Direktur PT Cirebon Power dan Faizal Safa sebagai Direktur Eksekutif PP PII yang baru.
5 Desember 2018
Bunghatta.ac.id. Untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan Sumatera Barat menjadi daerah industri, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Bung Hatta (UBH) terus melakukan sinergi dengan sejumlah pihak. Terbaru, dilakukan penandatanganan MoU kerja sama Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta dengan Institut Otomotif Indonesia (IOI) di Gedung B Balairung Caraka Kampus 1 Ulak Karang, kemarin (5/11).
Dalam MoU tersebut, dari pihak Universitas Bung Hatta, turut hadir Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta, Drs. Zuiyen Rais, M.S., Ketua Badan Pengurus, H.Masri Hasyar, S.H., dan Dekan FTI, Dr. Ir. Hidayat, M.T. Sementara itu, hadir dari pihak IOI, Presiden Institut Otomotif Indonesia, Ir. I Made Dana Tangkas, M. Si. IPU.
Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta, H. Masri Hasyar, S.H., mengatakan bahwa dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, perguruan tinggi mempunyai peran yang sangat besar. Oleh sebab, mulai saat ini, perguruan tinggi dituntut untuk menyiapkan diri.
"Universitas Bung Hatta, melalui Fakultas Teknologi Industri, sudah bergerak cepat. Bahkan, FTI menjadi fakultas yang pertama menyiapkan kompetensi mahasiswa agar mampu bersaing di masa akan datang, "ujar Masri Hasyar.
Menurut Masri Hasyar, jika kompetensi mahasiswa FTI terus mengalami peningkatan, hal ini turut berpengaruh terhadap kontribusi yang diberikan kepada masyarakat. Sebab, berbagai inovasi yang dilahirkan FTI bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan usaha yang dilakukan.
"Kedepannya, kami mengharapkan kontribusi tersebut terus ditingkatkan, terutama dalam menciptakan peralatan berbasis teknologi yang dapat digunakan masyarakat, "katanya.
Menurut Dekan FTI, Dr. Ir. Hidayat, M.T., banyak hal yang bisa disinergikan FTI dengan pihak industri, Khususnya di bidang industri otomotif yang saat ini terus mengalami perkembangan.
"Melihat berbagai kompetensi dan keunggulan yang kami miliki saat ini, kami optimis FTI akan menjadi penggerak utama industri di Sumbar nantinya, "jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Institut Otomotif Indonesia, I Made Dana Tangkas saat kuliah umum mengatakan dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, perguruan tinggi mesti menyiapkan mahasiswa yang memiliki kompetensi unggul.
"Dalam membangun bangsa ini ke depan, peran perguruan tinggi sangat diharapkan. Seperti dalam membangun industri otomotif. Dunia industri tidak bisa lepas dari kontribusi perguruan tinggi, "jelasnya.
Di sisi lain, kata I Made, dalam membangun industri otomotif ada tiga aspek yang mesti diperhatikan, seperti paradigma, sistem, dan leader/pemimpin.
"Sekarang, bangsa kita baru menyadari terlambat membangun dunia industri khusunya industri otomotif. Ke depannya, diperlukan keseriusan agar industri menyumbang PDB terbesar bagi indonesia, "pungkasnya.
(Rio)
19 Oktober 2018
Bunghatta.ac.id. Dalam rangka tindak lanjut Sharing Session Inklusi Kesadaran Pajak Perguruan Tinggi yang telah dilaksanakan pada bulan Desember 2017 dan April 2018 serta untuk kelancaran implementasi pembelajaran inklusi kesadaran pajak, Kanwil DJP Sumatera Barat dan Jambi melaksanakan Bimbingan Teknis Pembelajaran Kesadaran Pajak pada Pendidikan Tinggi Tahap I bagi Dosen yang mengampu Mata Kuliah Wajib Umum (Agama, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Pancasila), Jumat, (19/10), di Gedung B Balairung Caraka, Kampus I, Universitas Bung Hatta. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan penandatanganan MoU antara Universitas Bung Hatta dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi. Hadir dalam kesempatan itu Ketua LLDIKTI Wilayah X, Prof. Herri, S.E., MBA.
Pada kegiatan itu, dilaksanakan tiga agenda pokok, yakni penandatanganan kesepakatan bersama tentang TAX Centre dan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang peningkatan kesadaran pajak pada perguruan tinggi Kanwil DJP Sumatra Barat dan Jambi dengan Universitas Bung Hatta, yang dalam hal ini langsung ditandatangani oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A. Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan penyerahan cinderamata, lalu pelaksanaan bimbingan teknis pembelajaran kesadaran pajak pada perguruan tinggi. Pemberian bimbingan teknis dengan materi mengenai kesadaran pajak bagi dosen MKWU di Universitas Bung Hatta dan dari perguruan tinggi lain dipaparkan oleh Prof. Dr. Herri, S.E., MBA.
9 Nopember 2017
Bunghatta.ac.id. Bertempat di kantor pusat PT.Holchim Indonesia Tbk di Talavera Suite 15 floor Jl.Letjen TB Simatupang Jakarta Selatan. Farida Helianti Sastrosatomo, Legal & Corp.Affairs Director PT Holcim dan Dhamayanthi Suhita, Marketing Director PT Holcim dengan Rektor Universitas Bung Hatta Prof.Azwar Ananda menanda tangani naskah kerjasama.
Kerjasama Universitas Bung Hatta dengan PT.Holcim ini ditanda tangani kedua belah pihak setelah adanya pertemuan Wakil Rektor III Universitas Bung Hatta Dr. Diana Kartika mengadakan pertemuan dengan PT Holcim Indonesia Tbk pada bulan Juli 2017 di PT.Holcim Cibinong Bogor.
Penandatanganan nasakah kerjasama tersebut juga di hadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Bung Hatta Dr. Diana Kartika, Kabid Kerjasama Universitas Bung Hatta Dr. Temmy Thamrin serta beberapa orang jajaran pimpinan dari PT.Holcim.
Disepakati dalam kerjasama tersebut antara dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yang meliputi bidang penelitian dosen dan mahasiswa,magang mahasiswa serta rekruitmen lulusan.
�Kerja sama dengan berbagai insitusi ini sangat penting bagi perguruan tinggi untuk menyiapkan mahasiswa dan lulusan agar siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, dalam rangka memperpendek masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan bagi lulusan Universitas Bung Hatta�, sebut Rektor usai menandatangi naskah kerjasama.